Penanggulangan Diare Dengan Pengunaan Bakteri Probiotik
Diare merupakan keadaan di mana seseorang menderita mencret-mencret. Penderita buang air berkali-kali, tinjanya encer dan kadang-kadang muntah. Kadang-kadang tinjanya juga mengandung darah atau lendir. Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja.
Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun. Bayi dan balita (bayi bawah lima tahun) rentan sekali akan diare. Perkembangan sistem pencernaan dan kekebalan tubuhnya yang belum optimal menyebabkan mereka mudah terserang diare akibat bakteri atau virus.
Pencegahan yang bisa dilakukan dari lingkungan keluarga, dengan menjaga perilaku hidup sehat diharapkan akan membantu pencegahan penyebabnya. Antara lain dengan mencuci tangan sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan atau sesudah buang air besar. Selain itu meminum air yang sudah matang. Dari lingkungan rumah tangga antara lain dengan cara pengelolaan sampah yang baik dan pengunaan jamban dengan tangki septik.
Salah satu cara menanganan diare yang sedang dikembangkan adalah dengan pengunaan mikroorganisme yang menguntungkan tubuh atau yang disebut dengan bakteri probiotik. Salah satu fungsi bakteri probiotik adalah mampu membunuh bakteri jahat termasuk penyebab diare. Dengan cara kompetisi, bakteri baik ini dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat,¨ ungkap dr. Sukarliono, seorang pakar colon cleansin.
Terjadinya diare karena jumlah bakteri jahat lebih banyak dibandingkan dengan bakteri baik. Pada anak-anak sering kali ditemukan diare yang disebabkan sumber makanan yang kurang higienis maupun pencemaran kotoran.
Pengobatan diare dengan menggunakan bakteri baik, lanjutnya, masih terbilang jarang, Padahal menggunakan probiotik untuk mengobati diare lebih aman dan baik ketimbang memakai obat-obat kimia atau antibiotik. Selain mengatasi diare, bakteri probiotik berkhasiat untuk melancarkan dan memperbaiki gangguan pencernaan lainnya seperti sembelit atau susah buang air besar.
Salah satu contoh bakteri baik adalah lactobacillus dan bifidobacteria. Sedangkan bakteri jahat adalah Clostridium perfringens, Escherichia coli, Salmonella Shingella, Enterococcus, & Staphylococcus. Sumber probiotik dapat diperoleh dari produk susu fermentasi, keju cottage, susu sapi, suplemen makanan, jus atau susu bubuk yang diperkaya dengan probiotik. Sedangkan sediaan murni probiotik dapat berupa tablet, kapsul atau granula.
Saat ini masih terus dilakukan pengembangan bakteri prebiotik untuk mengatasi diare, Diharapkan Peran serta dari dari pihak pemerintah maupun swasta akan sangat membantu penanganan diare.