Sekilas Tentang Dermatitis Atopik
Gangguan kulit yang sering terjadi pada anak adalah dermatitis atopik atau lebih dikenal dengan eksim susu. Dermatitis atopik adalah salah satu bentuk peradangan pada kulit yang bersifat kronis dan disertai rasa gatal. Paling sering terjadi ketika memasuki usia 6 bulan.
Dermatitis atopik bisa sembuh seiring dengan bertambahnya usia, tetapi bisa juga menetap hingga usia dewasa. Gejala awal dermatitis atopik ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah (ruam) disertai rasa gatal di wajah terutama pipi. Karena itu, banyak orang tua mengira dermatitis atopik disebabkan karena ASI yang tersisa di pipi. Padahal sebenarnya dermatitis atopik terjadi karena interaksi dari faktor genetik dan adanya alergen.
Seorang anak dengan riwayat alergi di keluarganya, akan cenderung memproduksi antibodi spesifik berupa imunoglobulin E (IgE) bila terpapar dengan bahan alergen. Alergen yang sering menjadi penyebab dermatitis atopik ini antara lain:
- Makanan, seperti susu formula, daging, dan telur.
- Tungau, bulu binatang, atau kotoran dan debu yang menempel pada kulit.
- Suhu udara yang panas dan lembab.
- Kerentanan kulit, seperti kulit yang tipis dan kering.
Untuk menangani dermatitis atopik pada kulit anak, dapat dilakukan hal-hal berikut:
- Mengidentifikasi faktor pencetus / alergen dan menghindarinya.
- Selalu menjaga kebersihan kulit anak.
- Mandikan dengan sabun mandi khusus yang mengandung bahan anti iritan dan kaya pelembab untuk mencegah kulit kering.
- Berikan pakaian yang nyaman, hindari bahan-bahan yang menyebabkan gatal seperti wool.
- Hindari lingkungan yang panas. Jika anak berkeringat, segera bersihkan.
- Cegah anak menggaruk bagian yang gatal.
- Jika sampai terjadi luka, peradangan meluas dan bengkak, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sumber